Selasa, 14 Mei 2019

SERIAL RAMADHAN #1 Bagaimana Hidup Bersama Alquran?


Sudah tentu bagi setiap muslim pasti mengimani keenam rukun iman. Selain kepada Allah dan hari akhir, ada juga iman kepada Alquran sebagai kitab suci ummat muslim yang wajib dijadikan pedoman hidup dalam segala sisi apapun. Menjadi keharusan juga untuk memiliki misi bagaimana mendapatkan cara hidup menakjubkan bersama Alquran. Karena dengannya, kita akan mendapat begitu banyak petunjuk dan jalan keselamatan menuju keridhaan sang Khaliq.

Namun, jangan salah. Ternyata tidak jarang pula ditemukan banyak di kalangan kita yang mengaku sudah mengimaninya, tapi kok belum juga mendapat petunjuk? Sudah membacanya, tapi kok hidup masih terasa biasa-biasa saja? Bahkan boleh jadi ada yang sudah menghafalkan sebagian ayatnya, tapi kok akhlaqnya masih jauh dari sesuai dengan ajaran yang terkandung di dalamnya? Lantas, muncullah pertanyaan besar. “Apa sebenarnya yang harus dilakukan seoang muslim agar keimanannya terhadap kitab suci ini benar-benar terwujud dalam realitas kehidupannya?  

Salahnya bukan terletak pada Alqurannya, tapi mungkin ada yang bermasalah pada diri pribadi kita masing-masing. Secara mutlak, Alquran adalah petunjuk sekaligus pembawa keberkahan. Hal ini tidak bisa diragukan lagi kebenarannya. Kaidahnya, semakin dekat diri kita dengan Alquran, maka semakin berkah juga hidup kita.

Karena sesungguhnya Allah azza wa jalla menurunkan kitab-Nya yang mulia ini bukan sekadar untuk senantiasa dibaca, tapi ia juga untuk diamalkan. Hal ini selaras dengan firman-Nya, “Dan bacakanlah (Muhammad) apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Rabbmu (Alquran).” (QS. Al Kahfi : 27). Dan Allah juga berfirman di ayat lainnya, “Dan ini adalah kitab (Alquran) yang kami turunkan dengan penuh berkah. Ikutilah dan bertaqwalah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al An’am : 155). Dan dalam firman lainnya, “Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu, dan janganlah kamu mengikuti selain Dia sebagai pemimpin (wali). Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran.” (QS. Al A’raf : 3). Bagaimana cara kita bias mengamalkan isi kandungannya?

                Dan ketahuilah, bahwa tidak akan pernah sempurna dan sulit kemungkinan untuk beramal sesuai pesan yang disampaikan Alquran kepada kita kecuali dengan ikut turut menelaah,  mentadabburi serta menghayati setiap makna-makna yang terkadung di dalamnya. Allah berfirman, “Kitab (Alquran) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka hayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.” (QS. Shad : 29). Dan memang sudah menjadi fenomena yang menyedihkan bahwa masih banyak di kalangan ummat muslim yang kini menjadi lemah karena mereka jauh dari perbuatan dan akhlaq sebagaimana yang digambarkan dalam isi Alquran. Bahkan menjadi sebuah musibah bagi seseorang yang sudah mampu membaca Alquran dengan baik namun enggan untuk mentadabburinya. Sungguh yang demikianitu dikhawatirkan akan adanya hajib (penghalang) yang membuat hati terkunci dan tak mampu menerima hidayah dan kebaikan. Sebagaimana firman Allah, “Maka tidakkah mereka menghayati firman Allah, atau adakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek oyang mereka dahulu?” (QS. Al Mu’minun : 68) dan pada ayat yang lain, “Maka tidakkah mereka mentadabburi (menghayati) Alquran, ataukah hati mereka sudah terkunci?” (QS Muhammad : 24).

                Dan mulai dari sinilah nanti kita akan kembali gaungkan tekad kuat untuk terus dan senantiasa mendekatkan diri kita kepada Allah dengan bercengkerama setiap waktunya bersama kalam Allah (Alquran) –dengan mentadabburi dan beramal denganya. Inilah salah satu cara mewujudkan potret gemilang insan yang bertaqwa. Dan sebelum kita berusaha menjadi karakter qurani, tentu kita harus membahas bagaimana rumus menadabburi Alquran agar memudahkan setiap muslim dalam mengamalkan isi kandungan Alquran. Bagaimana caranya? Insya Allah akan hadir bersama anda para pembaca sekalian –semoga Allah merahmati kalian semua- pada episode berikutnya.