Syukurlah, diamku tak berbayang hingga cahya di cermin matamu tak mampu memantulkannya
Pun dengan semilir angin yang bisu Enggan mengantar nada lembut bisiknya hingga sampai ke telingamu
Syukurlah, malam pekat menyisakan sebahagian cahya bulan walau sekadar pantulan
Atau bintang yang benderang walau tak azhim memancar
Seperti sabit di bibir yang merekah malu-malu saat menjumpamu
Syukurlah, luas hatiku menampung luap hujan badai kasih setiap waktu
Walau jauh dari mirip laut yang biru
Aku akan selalu haus, hingga tak kenal puas tuk menenggaknya
Syukurlah, kau tak melihat mekarnya
Syukurlah, kau tak merasakan hangatnya
Syukurlah, kau tak ikut haus akan candunya
Syukurlah, cintaku berbalas bahagia
Bahagia karena dirimu dan dirinya bersama
RZ
Jkt, 021115
Tidak ada komentar:
Posting Komentar