Selasa, 22 Oktober 2019

HAKIKAT TAQWA

Kejeniusan seseorang terlihat ketika dia mampu menerawang apa akibat yang akan terjadi di masa mendatang atas perbuatannya saat ini. Seorang musafir yang melintasi gurun bepasir pun tentu sedia membawa segala kebutuhan yang dia perlukan selama perjalanan. Unta, peta, dan bekal makanan dan minuman yang cukup. Sekiranya itulah yang paling urgensi dalam safar. 

Begitulah kiranya permisalan yang digambarkan oleh baginda Rasulullah SAW kepada ummat manusia. Allah jadikan dunia ini sebagai tempat mencari bekal. Karena setiap insan pasti akan menemukan tempat terakhir dia singgah untuk selamanya, ialah akhirat. Bagi mereka yang jenius, ia akan selalu merasa khawatir bilamana tak sampai ke surga. Maka, lahirlah dari kekhawatiran ini suatu tindakan yang menuntutnya untuk harus selalu taat kepada setiap rambu-rambu. Ia harus terus berjalan sesuai arah dan tujuannya. Ia juga harus memiliki bekal terbaik untuk safari panjangnya. Inilah peta kehidupan seorang muslim yang semestinya melekat erat dalam pandangan hidupnya.

Allah berfirman dalam penggalan surat Ali Imran ayat 102 yang artinya, "Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kalian dengan sebenar-benar taqwa ..." Maknanya adalah, Allah menyeru dan menyuruh sekalian hambanya yang beriman untuk selalu bertaqwa kepadaNya. Seakan Allah telah menyediakan dan mengumpulkan segala bentuk kebaikan mulai dari yang bersifat jangka pendek (dunia) maupun jangka panjang (akhirat). Dengan taqwa pulalah Allah menyuruh hambanya untuk selalu menang dan beruntung meraih apa yang meliputinya dari segala kebajikan, kemaslahatan, kebahagiaan, keberuntungan serta kasih sayang Allah. Bukankah Dia penyayang kepada hambanya yang beriman? "Dan adalah Dia (Allah) Maha Penyayang kepada orang-orang beriman." (QS Al Ahzab : 43) Itu artinya bahwa seruan untuk bertaqwa ini merupakan suatu kabar gembira bagi kaum mukminin jika mereka benar-benar mengerti. 

Yang tak kalah unik, seruan ini adalah seruan yang akan terus berlaku sepanjang masa. Allah mewasiatkan taqwa bagi kaum terdahulu maupun kaum yang hidup pada saat sekarang ini. Sebab itulah kemudian diperjelas kembali dengan firman Allah pada surat An Nisa ayat 131 yang artinya, "Dan telah kami wasiatkan kepada Ahli Kitab terdahulu sebelum kalian dan kepada kalian pula agar senantiasa bertaqwa kepada Allah!"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar