Selasa, 07 Juni 2016

DIARY RAMADHAN SI ALIF (Eps. 1)

"Bismillahirrahmanirrahim .... Aku pasti bisa, aku pasti bisa, aku pasti bisa, insya Allah ...."

Setiap bangun tidur dan mengawali harinya, Alif pasti langsung berlari menghampiri lemari, kemudian mengambil buku bersampul coklat tua polos dan menuliskan kalimat-kalimat itu. Sudah ada tiga jilid buku kuarto isi 80 lembar terisi dengan pembukaan yang sama; kalimat itu.

Ternyata, itu merupakan pesan salah seorang sahabat baiknya itu tak pernah ia khianati. Junaid, ia pernah bertutur, bahwa ada seseorang di dalam setiap jiwa manusia yang selalu menjadi motivator paling hebat. Benar juga. Percuma saja mengikuti seminar-seminar motivasi dari motivator internasional sekalipun, tapi efeknya hanya satu jam atau paling lama satu hari setelahnya. Dan percuma mengoleksi dan suka membaca buku-buku motivasi best seller kalau teori yang didapat sekadar mampir dan numpang sejenak di kepala lalu pamit pergi. Bahkan tanpa pamit! Sungguh, pengaruh yang didapat pun akan sama, tak lebih dari sehari!

Lalu, siapa sebenarnya sang motivator itu?

"Dialah yang sering kau panggil dengan sebutan, 'Aku'!" jawab Junaid saat Alif masih penasaran dan akhirnya bertanya.

Ya, orang itu adalah diri sendiri. Kepala Alif bergoyang ke atas dan ke bawah. Kali ini dia cepat pahamnya. Bibir Junaid pun melengkung manis. Bersama itu, kelopak matanya menutupi bola mata. Ada keteduhan terbit di wajahnya.

****

"Hari ini tanggal 05 Juni, maka esok adalah tahun ketiga dari kepergianmu," desah Alif ketika melihat sosok lelaki kurus di sebalik cermin.

"Hanya kau yang mau berteman dengan anak bodoh yang kurus ini. Dan hanya kau yang mau berbagi sepotong roti jatahmu saat rotiku jatuh ke selokan dulu," lanjutnya mengingat kenangan-kenangan bersama Junaid.

Ya, Junaid sekarang sudah menggelar Almarhum sejak tiga tahun yang lalu. Saat melepas masa putih biru di sekolah yang sama di Klaten, Junaid izin untuk melanjutkan sekolah ke sebuah pesantren di Bogor. Dan ternyata, Alif dan Junaid tidak ditakdirkan untuk berpisah jarak antara Jawa Tengah dan Jawa Barat saja. Tapi dunia dan akhirat. Junaid meninggal karena tragedi maut bus saat menuju ke Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar