Selasa, 28 Juli 2015

Abang Sayang Kalian

Terhitung sudah dua puluh hari aku kembali membersamai mereka. Sudah bertahun-tahun berlangsung seperti ini. Semasa SMA di pesantren, kuliah, dan sekarang saat mengajar, aku jarang membersamai mereka.

Bagaimana tidak rindu, jika suasana kumpul bersama, tertawa riang, melihat tingkah-tingkah lucu lagi menggemaskan itu harus disudahi dahulu. Semua benar-benar membuatku merasa teramat rindu.

Nur Syahida, adalah adikku yang ketiga. Setelah dua abangnya yang kini sudah dewasa. Ia adalah seorang anak perempuan yang amat menarik kasih sayangku padanya. Jarang ia mengeluhkan masalahnya. Pikirannya yang dewasa membuat adik-adik lainnya merasa nyaman di dekatnya.

Selain itu, dia juga anak yang pandai dan sholehah. Selalu saja namanya berada di posisi teratas papan peringkat kelas. Sholat dan mengaji tak pernah ditinggal. Tentu saja karena didikan abangnya yang satu ini. Saya sendiri. Hehe ....

Selanjutnya adalah Muhammad Ridwan. Adik nomer empat. Laki-laki yang juga lucu. Kulitnya putih, rambut ikal, dan bentuk wajah yang lucu.

Sekarang dia sudah beranjak ke kelas dua. Ya, walaupun bulan puasa kemarin belum mampu puasa penuh, tapi ada satu hal yang kubanggakan. Ia tak pernah meninggalkan sholat lima eaktunya di masjid. Makanya, terkadang malu sekali jika aku belum sholat. Bahkan dia tak segan membangunkanku yang masih terlelap di kasur. Hehe, dasar anak sholeh! :)

Kemudian, adik selanjutnya adalah anak perempuan. Namanya Qonita Mufliha. Dari namanya, semoga menjadi doa agar dia benar-benar menjadi wanita yang taat mengikuti aturan Allah sebagai Sang Pencipta.

Masih berumur empat tahun setengah. Tingkahnya sungguh luar biasa. Kadang membuat bijir melengkung ke atas, kadang melengkung ke bawah. Suaranya itu yang bikin kangen. Apalagi kalau teriak-teruak. Aduuuh ... ampun deh. Maklum juga sih, namanya juga anak terakhir yang gak jadi. Hehe. Jadi terkadang suka cemburu sama adiknya yang menurutnya mendapat kasih sayang yang lebih.

Dan, ini dia yang terakhir. Bocah perempuan mungil yang lucu kalau memakai jilbab. Pinter selfie dengan gaya-gaya natural genitnya, hahaha.
Paling seneng kalau lagi ngikutin mpok-mpoknya lagi sholat. Dia sendirian kesepian, dan akhirnya ngikut sholat deh.

Umurnya memang baru dua tahun, tapi gayanya udah seperti orang dewasa. Pintar dan menggemaskan. Semoga kelak menjadi anak yang sholeh. Yang bisa mengangkat derajat orang tua baik di dunia maupun di akhirat. Aamiin.

Untuk kalimat penutup, ada yang ingin kubisikkan pada mereka.

"Dik, abang sayang adik semua ...."

Kami pun berpukan. Kuciumi pipi mereka satu persatu. :) Doakan abangmu ini ya. Supaya sukses, dan bisa menyekolahkan kalian. Terutama menjadi para penghafal qur'an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar