Kamis, 30 Juli 2015

Berlayar Untukmu

Dik, tahukah kau? Benih-benih yang tertanam di tanah hatiku ini terus tersiram oleh air mata cintamu. Dengan sedih dan pilu yang mendera, kau curahkan semua dalam diam berteman tangis yang mudah terbaca olehku. Bagaimanapun caranya kau sembunyikan itu.

Dik, rasanya aku ingin menjadi penghiburmu. Menjadi obat luka yang menganga di hatimu. Terlalu sadis, tragis. Sungguh, aku sudah tak tahan lagi 'tuk melihat air mata itu.

Andai saja bisa kuungkapkan, maka aku ingin membersamaimu. Berlayar denganmu, walau hanya dengan sekoci sederhana milikku. Biarlah aku yang lelah mendayung menuju pulau yang kau mau. Atau biarlah aku yang harus rela bertarung melawan kehidupan di atas samudera biru. Apapun itu, asalkan kau mampu istirahat tenang di pundakku. Melepas segala kelam gulana yang dulu menimpamu.

Aku pun jua tak mengharap balas kasih darimu. Dalam diam, aku mengagumimu. Dalam senyam, aku ingin berkorban untukmu. Dalam sepi, aku ingi menerangimu dengan sisa cahayaku. Agar apa? Agar kau sampai kepada apa yang kau mau. Yang kau tuju.

Walau itu bukanlah aku ....

Klaten, 30/07/2015

1 komentar: